Afiksasi Pembentukan Nomina
AFIKSASI:
PEMBENTUKAN NOMINA
Sebuah kata
dasar atau bentuk dasar memerlukan adanya imbuhan (afiks) agar sebuah kata
dapat digunakan di dalam pertuturan. Dalam Bahasa Indonesia terdapat beberapa
jenis imbuhan (afiks) yang melekat pada sebuah kata daar atau leksem, yaitu :
1.
Awalan (Prefiks) : ber-,
per-, me-, di-, ter-, ke-, se-, pe-
2.
Sisipan (Infiks) : -el-,
-em-, -er-
3.
Akhiran (Sufiks) : -kan,
-i, -an, -nya
4.
Imbuhan terbagi (Konfiks) : ber-kan,
ber-an, per-kan, per-i, me-kan, me-i, memper-kan, memper-i, do-kan, di-i,
diper-kan, diper-i, ter-kan, ter-i, ke-an, se-nya, pe-an, per-an.
-
Makna
Gramatikal Awalan {pe-}
Awalan {pe-} mempunyai enam variasi bentuk (alomorf) yaitu :
(1)
{pe-} :
penulis, perawat
(2)
{pen-} :
pendaki, pencari, penari
(3)
{pem-}: pemborong, pemutus, pembantu
(4)
{peng-}: penggaris, pengolah, penghitung
(5)
{peny-}: penyaring, penyair, penyatu
(6)
{penge-}: pengetik, pengelas, pengebom
Gramatikal:
·
“Orang yang me..”
à
perawat, pewaris, pelamar
·
“Orang yang pekerjannya..”
à
pelukis, penulis
·
“Orang yang bersifat..”
à
pemalas, pembohong
-
Makna
Gramatikal Awalan {per-}
Awalan
per- mempunyai 3 variasi bentuk yaitu:
(1)
{per-} : perajin
(2)
{pe-} : pekerja ‘kerja’
(3)
{pel-} : pelajar
Gramatikal: “Orang yang
melakukan..”
-
Makna
Gramatikal Awalan
{ter-}
Awalan
{ter-} membunyai fungsi untuk membentuk kata kerja pasif dan kata benda.
Berikut adalah beberapa kata yang membentuk fungsi kata benda : {ter} + {tuduh}
=> {tertuduh} mempunyai makna gramatikal “orang yang dituduh”
-
Makna
Gramatikal Imbuhan {pe-an}
Imbuhan
gabung {pe-an} adalah merupakan
gabungan dari awalan {pe-} dan
akhiran {–an} yang secara
bersama-sama melekat pada sebuah kata dasar.
(1) Menyatakan
makna “hal atau peristiwa”à
{
pem-an}
Contoh :
·
{pe} + {bunuh} + {an}=> pembunuhan
·
{pe} + {bina} + {an} => pembinaan
(2)
Menyatakan makna “proses”
·
{pe} + {olah} + {an} => pengolahan
·
{pe} + {bayar} + {an} => pembayaran
(3)
Menyatakan makna “hasil” à {pen-an}
Contoh :
·
{pe} + {teliti} + {an} => penelitian
(4)
Menyatakan makna “tempat” à {pe-an}
Contoh :
·
{pe} + {makam} + {an} => pemakaman
·
{pe} + {gadai} + {an} => pegadaian
(5)
Menyatakan makna “alat” à {peng-an}
Contoh :
·
{pe} + {lihat} + {an} => penglihatan
·
{pe} + {goreng} + {an} =>
penggorengan
-
Makna
Gramatikal Akhiran {–nya}
Akhiran (sufiks) –nya tidak
mempunyai variasi bentuk. Akan tetapi, perlu diperhatikan adanya dua macam –nya yaitu sebagai kata ganti yang
berfungsi sebagai akhiran dan berfungsi sebagai kata ganti orang ketiga.
Sebagai akhiran, -nya berfungsi
sebagai :
-
Pembentuk kata benda (nomina)
:{tenggelamnya},
{bekerjanya}, {larinya}
-
Pembentuk kata keterangan :{agaknya},{rupanya},{sebenarnya}
-
Pemberi penekanan atau penegasan:
{uangnya}, {obatnya}
DAFTAR
PUSTAKA
Chaer,
Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia:
pendekatan proses. Jakarta: Rineka Cipta.
Muslich,
Masnur. 2010. Tata Bentuk Bahasa
Indonesia Kajian ke Arah Tata Bahasa Deskriptif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Komentar
Posting Komentar