Afiksasi Pembentukan Adjektifa
AFIKSASI:
PEMBENTUKAN ADJEKTIVA
A. Dasar ajektiva berprefiks {pe-}
Ada
dua macam proses pembubuhan prefiks pe-
pada dasar ajektiva. Yaitu, pertama yang diimbuhkan secara langsung dan kedua
yang diimbuhkan melalui verba baerafiks me-kan.
·
Dasa + pe- = pe-Dasar
·
Dasar = me-dasar-kan + pe- = pe-dasar.
Pemberian afiks pe- secara langsung
dapat terjadi kalau dasar ajektiva itu memiliki kompone makna (+ sikap batin )
dan memberi makna gramatikal yang memiliki sifat dasar. Misalnya :
·
Pemalu
·
Pemarah
·
Penakut
·
Pengecut
·
Pemberani
·
Pendendam
·
Pembenci
·
Pencemburu
·
Peragu
Pemberian prefiks {pe-} melalui
verbal berklofiks {me-kan} dapat terjadi apabila dasar ajektiva itu memiliki
komponen makna (+ keadaan fisik) dan memberi makna gramatikal yang menjadikan
(dasar ). Misalnya:
·
Pembersih
·
pemutih
·
pengering
B.
Dasar
Ajektitiva Berprefiks {se-}
Pemberian
prefiks se- pada semua dasar ajektiva
memberi makna gramatikal ‘sama (dasar) dengan nomina yang mengikutinya’.
Misalnya:
-
Sepintar A, ‘sama pintar dengan A’.
-
Setinggi C, ‘sama tinggi dengan C’.
C.
Dasar
Ajektiva Bersufiks {–an}
Pemberian
sufiks –an pada semua dasar ajektiva
memberi maka gramatikal ‘lebih (dasar)’ pada nomina yang mengikutinya. Misalnya:
-
Pintaran A, ‘lebih pintar A’
-
Mahalan B, ‘lebih mahal B’
D.
Dasar
Ajektiva Berprefiks {ter-}
Pengimbuhan
prefiks {ter-} pada semua dasar
ajektiva memberi makna gramatikal ‘paling (dasar)’. Misalnya:
-
Tercantik, ‘paling cantik’.
-
Terbodoh, ‘paling bodoh’
Prefiks ter- pada dasar ajektiva bertugas membentuk
tingkat perbandingan superlatif dalam suatu system penderajatan. Perhatikan.
-
(setinggi) = sama tinggi = tingkat sama
-
(tinggian) = lebih tinggi = tingkat
lebih
-
Tertinggi = paling tinggi = tingkat
paling (superlatif)
E. Dasar Ajektiva Berkonfiks {ke-an}
Pengimbuhan
konfiks ke-an pada dasar ajaktiva akan memberi makna gramatikal ‘agak’ (dasar)
bila ajektiva itu memiliki komponen makna (+ warna). Misalnya:
-
Kehitaman, ‘agak hitam’. - Kemerahan,
‘agak merah’.
F. Dasar Ajaktiva Berklofiks {me-kan}
Dasar
ajektiva berklofiks me-kan memiliki
makna gramatikal ‘menyebabkan jadi (dasar)’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen
makna (+ sikap batin). Misalnya:
-
Memalukan, ‘menyebabkan malu’.
-
Memilukan, ‘menyebabkan pilu’.
G.
Dasar
Ajektiva Berlkofiks {me-i}
Dasar
ajektiva berklofiks me-I memiliki makna gramatikal ‘merasa (dasar) pada’
apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna (+ rasa betin). Misalnya:
-
Mencintai,’merasa cinta pada’.
-
Mengagumi, ‘merasa kagum pada’.
-
Menyenangi, ‘merasa senang kepada’.
H.
Dasar
Lain Berkomponen Makna (+ keadaan)
Kosakata
berkategori ajektiva dalam bahasa Indonesia sudah merupakan ‘barang jadi’.
Namun, yang disebut ‘barang jadi’ ini ada yang ada yang 100% berkategori
ajektiva, tetapi banyak pula yang tidak. Nomina untung dan rugi juga memiliki
komponen makna (+ keadaan), sehingga keduanya sama-sama dapat diberi tegas bukan dan tidak. Jadi, bentuk-bentuk bukan untung, bukan rugi, tidak untung
dan tidak rugi sama-sama berterima. Dengan demikian bentuk turunan beruntung
bisa disebut kategori ajektiva. Kata turunan merugikan bisa disebut kategori
verba juga bisa termasuk kategori ajektiva.
I.
Pembentukan
Ajektiva dengan ‘Afiks’ Serapan
Menurut buku Pedoman
Ejaan Bahasa indonesia yang disempurnakan (EYD) dan buku pedoman pembentukan
istilah (PPI), penyerapan kata dari bahasa asing dilakukan secara utuh, bukan
terpisah antara dasar dengan afiksnya. Seperti contoh:
·
Jika kita menyerap kata standard bisa di baca menjadi standar (huruf d-nya dibuang).
·
Jika menyerap kata standarditition di baca menjadi standardisasi
(-ditition disesuaikan menjadi di-sasi).
·
Jika menyerap kata object menjadi objek,
kita juga menyerap kata objective di
baca menjadi objektif.
i.
Kata
serapan dari bahasa inggris dan belanda
Berkategori
ajektiva dapat kita kenali dari ‘akhiran’ (dalam tanda petik) seperti:
·
Akhiran kata if : aktif, pasif, objektif, administratif, primitif, konsumtif,
konsultatif, edukatif, dll yang berakhiran kata if.
·
Akhiran kata ik: akademik, pluralistik, kritik, pratictik, dan heroik.
·
Akhiran kata is: akademis, kronologis, kritis, birokratis, nasionalis, dan
egois.
·
Akhiran kata istis: materialistis, persimistis, agoistis, optimistis, dan
pluralistis.
·
Akhiran kata al: prosedural, komunal, material, individual, gramatikal,
konseptual, dan seremonial.
·
Akhiran kata il; prinsipil, idiil, dan komersil.
ii.
Kata
serapan dari bahasa Arab.
Kata serapan ini
yang yang berkategori ajektiva dapat kita kenali dari “akhiran” (dalam tanda
petik), antara lain:
·
Akhiran kata (i): islmi, alami, abadi,
qurani, madani, jasmani, dan rohani.
·
Akhiran kata iah: Islamia, alamiah,
rohaniah, abadiah, dan qur’aniah.
DAFTAR
PUSTAKA
Chaer,
Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia:
pendekatan proses. Jakarta: Rineka Cipta.
Muslich,
Masnur. 2010. Tata Bentuk Bahasa
Indonesia Kajian ke Arah Tata Bahasa Deskriptif. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Lucky 15 Casino - Mapyro
BalasHapusThis casino is located in Shreveport, Louisiana and is operated by Playtech. The 김제 출장안마 casino is located in an 서산 출장샵 area near the Hollywood Casino at 서울특별 출장안마 Rating: 2.7 · 포천 출장샵 3,468 reviews · 계룡 출장샵 Price range: $$