Mengenal Bentuk Linguistik
Konsep Dasar
Linguistik, Hakikat Morfologi, Dan Objek Kajian Linguistik.
A.
Konsep
Dasar Bentuk Linguistik
Linguistik
menurut kbbi adalah (n) ilmu tentang bahasa, (n) telaah bahasa secara ilmiah.
Menurut Matthews dalam Muslich (2008), linguistik adalah suatu studi ilmiah
atau ilmu bahasa yang mempelajari tentang bahasa. Jadi yang menjadi objek
kajian ilmu linguistik adalah bahasa. Bentuk linguistik merupakan satuan-satuan
ucapan yang diikuti dengan arti. Dalam bentuk linguistik dapat ditemui 2 tipe, yakni bentuk yang sama dan bentuk yang berbeda. Bentuk sama, apabila satuan ucapan sama
atau mirip dan memiliki kemiripan arti. Bentuk berbeda, apabila satuan ucapan
sama tetapi memiliki makna yang berbeda.
Fungsi
bentuk linguistic adalah untuk membedakan makna dan memudahkan orang lain
mengerti dan memahami bahasa beserta makna yang ingin disampaikan.
Contoh:
-
Kucing makan tikus mati
-
Kucing, makan tikus mati
-
Kucing makan, tikus mati
-
Kucing makan tikus, mati
-
Kucing makan tikus mati?
-
Kucing makan tikus mati!
-
Kucing makan tikus mati.
Perhatikan
cuplikan rekaman penyiar radio yang tertulis di bawah ini!
“Para pendengar!
Berikut ini saya perdengarkan sebuah
lagu yang dibawakan oleh Hetty Koes Endang yang berjudul Malam yang Dingin. Dengan ini pula berarti akan dapat diakhiri cara
Musik Pelepas Lelah. Harapan saya, dengan cara ini pendengar betul-betul dapat
melepaskan lelah. Akhirnya, saya sebagai pembawa acara ini mengucapkan terima
kasih atas perhatian Anda. Selamat berpisah, sampai jumpa lagi pada acara dam
kesempatan yang sama.” (Muslich,2008:1).
Dari cuplikan rekaman
penyiaran radio di atas, terdapat beberapa pengulangan kata, yang dirasa
memiliki persamaan ucapan bahkan juga persamaan arti
- Para pendengar = pendengar
- Pendengar (pen-dengar) ßà memperdengarkan (mem-per-dengar-kan)
- Pembawa (pem-bawa) ßà dibawakan (di-bawa-kan)
- Pelepas (pe-lepas-an) ßà melepaskan (me-lepas-kan)
(ßà memiliki hubungan arti, sebagai pelaku
yang melakukan pekerjaan)
Contoh
lain untuk membedakan bentuk linguistic sebagai bentuk yang sama, dan bentuk
yang berbeda.
1) Tadi
pagi Faisal meminjam buku1
saya.
2) Rata-rata
tebu yang berusia lima bulan memiliki tujuh buku2.
3) Setiap
malam1 Rara belajar di
rumah.
4) Jika
ingin membatik dengan hasil bagus, gunakan malam2
yang berkualitas!
Pada
kalimat di atas kita tahu, ada kesamaan satuan ucapan “buku” dan “malam”.
Buku
---- sama-sama terdari dari deretan bunyi [b],[u],[k],[u]
Malam
---- sama-sama terdiri dari deteran bunyi [m],[a],[l],[a],[m]
Tetapi
dari segi arti, keduanya tidak sama.
Ø Buku1
berarti buku yang biasa kita baca, sedang Buku2 adalah buku yang
berarti sekat-sekat pada tebu.
Ø Malam1
berarti waktu yang sudah gelap, sedang Malam2 adalah bahan yang
digunakan untuk proses membatik.
B.
Hakikat Morfologi
Morfologi berasal dari
kata Morf (Bentuk), Logos (Ilmu) secara harfiah kata morfologi berarti ‘ilmu
mengenai bentuk’. Jadi dapat disimpulkan morfologi adalah ilmu yang mempelajari
seluk-beluk kata dan proses pembentukan kata melalui proses morfofonemis
(Chaer, 2015: 3).
C.
Objek kajian morfologi
Objek kajian morfologi
sebagai berikut:
1. Morfem
Satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna
(secara inheren). Morfem ini dapat berupa dasar/akar (Morfem Bebas) dan berupa afiks (Morfem terikat).
2. Morf
Bentuk dari morfem yang belum diketahui statusnya,
apakah sebagai morfem atau alomorf. Contoh: {meN-} dan {peN-}
3. Alomorf
Bentuk realisasi dari morfem terikat. Contoh:
{meng-},{meny-}, {menge-}, {men-}
4. Kata
Kata tunggal atau gabungan dari morfem tunggal ataupun
morfem gabungan.
Daftar
Pustaka:
Chaer, Abdul. 2015. Morfologi Bahasa Indonesia Pendekatan Proses. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Muslich, Masnur. 2008. Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Komentar
Posting Komentar